Jumat, 07 September 2012

Makna Dibalik Surat Al-Kahfi


ASSALAMUALAYKUM WR.WB

Rasulullah SAW bertutur, “Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at, akan menyinarinya cahaya antara dua Jum'at.” Apa makna kandungan hadits ini? Mengapa umat Islam disunnahkan pada hari Jum'at membaca surat Al-Kahfi? Apa keistimewaan surat Al-Kahfi dibandingkan dengan 113 surat lainnya di hari Jum'at hingga menempati posisi teratas untuk dibaca?


Di antara kitab tafsir yang mengupas pertanyaan tersebut adalah, tafsir Fi Zilal al-Qur’an yang ditulis oleh Sayyid Quthb. Ia mengatakan, bahwa tema sentral yang dapat ditangkap dalam surat al-Kahfi ada 3 hal. Ketiga hal tersebut menjadi penilaian penting, karena isinya mengungkapkan tentang koreksi diri.

Pertama, koreksi Akidah. Jika dibaca surat al-Kahfi dengan komplit, ia diawali dan diakhiri dengan menyeroti persoalan akidah. Kedua, koreksi metode berfikir. Allah menginginkan umat Muhammad untuk selalu mengeroksi metode berfikirnya. Artinya, sesudah memiliki akidah yang lurus, dituntut oleh Allah untuk harus berfikir yang benar. Segala sesuatu yang dikatakan dan dilakukan harus dengan landasan yang jelas dan benar. Bukan berdasarkan anggapan-anggapan yang tidak berdasar, apalagi sekedar ikut-ikutan. Hal ini tertuang dalam surat al-Kahfi ayat 27. Allah SWT berfirman, “Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, Yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari padanya.” Artinya, Jadikan rujukan dalam beribadah selalu bersandarkan kepada al-Qur’an dan Sunnah. Jika tidak dapat memahaminya, segeralan bertanya kepada orang yang lebih mengetauhinya, yaitu para ulama. Karena Allah SWT. mengatakan, “Tanya kamulah para ahli zikir (ulama) jika kamu tidak mengetahui.”

Ketiga, koreksi norma. Allah selalu mengingatkan kita untuk selalu mengoreksi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan kita. Karena di dalam kehidupan ini segala sesuatu memiliki tolak ukur kebenaran dan kebaikan. Melalui surat al-Kahfi, Allah SWT. mengingatkan umat Islam agar jangan sampai terjebak pada penilaian dan tolak ukur yang bersifat duniawi. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus”. (QS. Al-Kahfi [18]: 7-8))


Adapun makna lain dibalik surat Al-Kahfi adalah: 


Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi, ia akan terjaga selama delapan hari dari setiap fitnah, jika Dajjal keluar dalam delapan hari Allah akan menjaganya dari fitnah Dajjal.” Hadis ini bersumber dari Ubay bin Ka’b dari Nabi saw. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 242)

Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat Al-Kahfi, ia tidak akan terkena bahaya fitnah Dajjal, barangsiapa yang membaca seluruh ayatnya ia akan masuk surga.” Hadis ini bersumber dari Sammarah bin Jundab dari Nabi saw. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 242)

Rasulullah saw bersabda:
“Maukah aku tunjukkan padamu suatu surat yang diikuti oleh seribu malaikat ketika diturunkan, dan keagungannya memenuhi antara langit dan bumi?” Sahabat menjawab: Mau. Rasulullah saw bersabda: “Surat Ashhabul Kahfi. Barangsiapa yang membacanya pada hari Jum’at, Allah akan mengampuni dosanya sampai Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari, diberi cahaya yang mencapai ke langit, dan akan terjaga dari fitnah Dajjal.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 243)

Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menjaga sepuluh ayat dari surat Al-Kahfi, ia akan memiliki cahaya pada hari kiamat.” Hadis ini bersumber dari Abu Darda’ dari Nabi saw. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 243)

Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, ia akan terjaga hingga tahun berikutnya dari setiap fitnah, dan jika Dajjal keluar ia akan terjaga darinya.” Hadis ini bersumber dari Said bin Muhammad Al-Jurmi dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi saw. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 243)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi setiap malam Jum’at, ia tak akan mati kecuali mati syahid, Allah akan membangkitkannya sebagai orang yang syahid, dan pada hari kiamat ia akan bersama orang-orang yang syahid.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 242)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi setiap malam Jum’at, ia diampuni dosanya antara Jum’at dan Jum’at berikutnya.” Hadis ini bersumber dari Ayyub bin Nuh dari Muhammad bin Abi Hamzah dari Imam Ja’far Ash-Shadiq. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 242)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar